Pada hari Selasa, 14 Januari 2025, telah dilaksanakan Audit Mutu Internal di Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor. Audit ini bertujuan untuk menilai kinerja perpustakaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta mempersiapkan perpustakaan untuk proses akreditasi perpustakaan perguruan tinggi. Audit ini dilaksanakan di Ruang Rapat Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor dengan kehadiran tim auditor yang kompeten. Adapun yang bertindak sebagai Auditee dalam audit ini adalah Kepala Perpustakaan Syamsul Hadi Untung, M.A., M.LS. Sementara itu, tim auditor dipimpin oleh Dr. Yuangga Kurnia Yahya, S.Th.I., M.A., dengan anggota Rindang Diannita, S.K.M., M.Kes., dan Dhika Amalia Kurniawan, S.E., M.M. Seluruh proses audit berlangsung dengan lancar, berkat kerjasama yang baik antara tim auditor dan pihak perpustakaan. Audit Mutu Internal ini meliputi berbagai standar, termasuk PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan), yang merupakan siklus penting dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa perpustakaan telah melaksanakan setiap tahapan dengan baik, serta mampu melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai standar mutu yang diharapkan. Selain PPEPP, audit ini juga menyoroti berbagai aspek yang berkaitan dengan Tagihan Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Hal ini mencakup penilaian terhadap fasilitas, koleksi, layanan, serta manajemen perpustakaan. Evaluasi yang dilakukan memberikan gambaran komprehensif mengenai sejauh mana perpustakaan telah memenuhi persyaratan akreditasi dan area yang memerlukan peningkatan. Hasil audit menunjukkan bahwa meskipun banyak aspek yang telah berjalan dengan baik, masih terdapat beberapa area yang perlu dibenahi dan ditingkatkan oleh Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor. Rekomendasi yang diberikan oleh tim auditor diharapkan dapat menjadi panduan untuk langkah-langkah perbaikan di masa mendatang, demi tercapainya standar mutu yang lebih tinggi dan kesiapan menghadapi akreditasi. Dengan semangat peningkatan yang berkelanjutan, Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh sivitas akademika. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Jejak Sanad Gontor-Mekah: Menelusuri Tradisi Ilmu dan Peradaban dari Jalur Josari
Pesantren Josari Jetis Ponorogo, tidak bisa dipisahkan dari perjalanan keilmuan para trimurti pendiri Gontor. Semua trimurti Gontor, mulai dari Kyai Ahmad Sahal, Kyai Zainudi Fanani, Kyai Imam Zarkasyi pernah mukim nyantri di Josari. Selama di Josari, para trimurti menempuh dua model pendidikan sekaligus, formal dan pesantren. Pagi hari menjalani pendidikan formal di Vervolk School (sekolah Ongko Loro Jetis), selepas sekolah, trimurti kembali ke pesantren mendaras kitab-kitab kuning model pemaknaan tradisional ala utawi iki iku. Usaha ini digawangi oleh ibunda Trimurti Nyai Santoso Anom, sebagai bentuk tanggung jawab dan langkah taktis menyiapkan ketiga putranya melanjutkan estafet pesantren Gontor yang ‘mati suri’ sepeninggal sang suami Kyai R. Santoso Anom Besari. Tekad yang kuat mengembalikan kejayaan pesantren Gontor menggelora dalam batin sang bunda. Hingga setiap kali menjenguk ketiga putranya di pondok, setiap itu pula Nyai Santoso memohon barokah doa dari kyai pengasuh agar kelak ketiga putranya fokus mengasuh pesantren, tidak tergoda menjadi pegawai. Kisah ini dituturkan oleh Kyai Sunjarib (dzuriyyah Josari), Imam Masjid Josari ke-10. Di Josari, trimurti dibekali pengetahuan agama level dasar dan menengah, dari tauhid, fiqih Syafi’iyyah, hadist, gramatika arab, akhlak, siroh al-barzanji dan tasawuf dasar. Namun, dari sekian fan ilmu, nampaknya ilmu tauhid dan ilmu fiqih yang paling kuat pengaruhnya dalam diri trimurti (baca : biografi Kyai Zarkasyi Dari Gontor merintis pesantren Modern). Sebagai bukti, adalah kitab-kitab tauhid yang menjadi referensi Kyai Zarkasyi dalam menulis buku Ushuludin Aqoid, adalah kitab-kitab khas yang dikaji di pesantren salaf, diantaranya Aqidatul Awam, Qothrul Ghois, Kifayatul al-Awam, Jawahirul Kalamiyah, Ummul Barahin, Jauharut Tauhid dll. Kitab-kitab fan tauhid tersebut besar kemungkinan dikaji oleh trimurti selama mondok di Josari. Demikian juga dengan fan ilmu Fiqh Syafi’iyah level lanjutan, seperti kitab Fathul Qorib, Fathul Mu’in (Zainuddin al-Malibari), dan I’anah al-Tholibin (sayyid Abi Bakar Syatha al-Dimyati), turut dikaji pula oleh trimurti selama di Josari. Asumsi ini dibangun atas dasar keterangan Kyai Zarkasyi dalam biografinya, bahwa kitab-kitab dasar fiqih Syafi’iyyah seperti, Safinat an-Naja, Sulam Safinah dan matn al-Ghoyah wa al-Taqrib sudah dikaji di pesantren Joresan, sebelum mondok di Josari, sehingga besar kemungkinan trimurti mengkaji kitab-kitab Syafi’iyyah level lanjutan di Josari. Dengan demikian, fiqih Syafi’iyyah trimurti Gontor memiliki transmisi sanad melalui jalur Josari dan Joresan. Pengaruh Syafi’iyyah dalam fiqih Gontor ini bisa ditela’ah dalam materi ajar Fiqih 1 dan Fiqih 2 yang ditulis sendiri oleh Kyai Zarkasyi, demikian pula pada diktat-diktat ubudiyah santri Gontor, dimana referensinya didominasi kitab-kitab Syafi’iyah seperti I’anat Tholibin. Bahkan anjuran mengkaji kitab Fathul Qorib, Fathul Mu’in dan I’anat Tholibin menjadi wasiat Kyai Zarkasyi yang dibacakan setiap haflatul wada’ bagi santri Gontor kelas akhir. Wasiat ini tentunya diperuntukkan bagi alumni yang ingin melanjutkan pendidikannya ke pesantren salaf. Kembali ke pembahasan, Josari selain berperan membekali trimurti dengan pengetahuan agama yang matang, juga membuka akses untuk meretas tangga-tangga ilmu keislaman di level lanjutan. Sebab dari Josari ini lah, para trimurti kemudian menjelajah pesantren-pesantren besar di luar ponorogo, seperti Siwalan Panji Sidoarjo dan Termas Pacitan (Kyai Ahmad Sahal dan Zainuddin Fanani), dan Jemsaren Solo (Kyai Imam Zarkasyi). Ada fakta menarik, bila ditelisik lebih lanjut hubungan pesantren Josari dengan beberapa pesantren di atas, maka akan tampak bahwa Josari, Siwalan Panji, Termas dan Jemsaren terikat dalam satu mata rantai sanad keilmuan. Rantai sanad keilmuan Josari bisa terhubung dengan pesantren-pesantren besar di Jawa bahkan di Mekah melalui perantara al-Alim al-Allamah al-Arif Billah Kyai Muhammad Mansur (1831-1943). Kyai Mansur merupakan generasi ke-7, yang memimpin pesantren dan masjid jami’ Josari tahun 1896-1943. Di masa itu lah, trimurti mondok di Josari. Artinya trimurti dididik langsung oleh Kyai Mansur dalam rentang waktu cukup lama, istilah pesantrennya dibimbing Kyai sampai khatam. Kyai Mansur sendiri memulai pendidikannya di pesantren Josari, dibimbing langsung oleh sang ayah Kyai Na’im, pengasuh dan imam masjid Josari generasi ke-6. Kyai Na’im sendiri berasal dari Jepara, kemudian mondok di Josari dan diambil menantu oleh Kyai Muhammad Syafi’i, pengasuh dan imam masjid Josari generasi ke-4. Setelah menyelesaikan pendidikan di Josari, Kyai Mansur mengembara ke Semarang berguru ke Kyai Muhammad Sholeh bin Umar atau populer dengan nama Kyai Sholeh Darat (1820-1903). Seperti diketahui, Kyai Sholeh Darat merupakan maha guru para ulama Nusantara sebut saja Syaikh Mahfudz al-Turmusi (guru besar di Mekah), Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ariy (pendiri NU) dan Kyai Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Kyai Dimyati Termas (guru dari Kyai Ahmad Sahal dan Kyai Zainuddin Fanani), Kyai Idris Jemsaren Solo (guru dari Kyai Imam Zarkasyi), dll. Kebetulan, Kyai Naim (ayah Kyai Mansur) dan Kyai Sholeh Darat sama-sama berasal dari Jepara. Selain berguru ke Kyai Sholeh Darat, Kyai Mansur juga nyantri di pesantren Demangan Bangkalan Madura, dibawah bimbingan al-Allamah Sohibul Karomah Kyai Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau masyhur dengan sebutan Kyai Kholil Bangkalan (1835-1925). Sosok Kyai Kholil tidak bisa dipisahkan sejarah berdirinya NU, dan Maha Guru para pendiri pesantren besar di Jawa Timur seperti Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari Tebuireng, Kyai Wahab Hasbullah Tambakberas, Kyai Abdul Karim Lirboyo, Kyai Syamsul Arifin Situbondo, Kyai Khozin Siwalan Panji, dll. Adanya informasi gotakan atau kamar santri Madura di area masjid Josari, membuktikan adanya relasi antara Josari dengan para santri Kyai Kholil di Madura. Selain nyantri di Bangkalan, Kyai Mansur juga mengembara ilmu ke wilayah Pasuruan, tepatnya di pesantren Cangaan Bangil. Pesantren Cangaan merupakan pesantren tertua ketiga di pulau Jawa, didirikan oleh Kyai Jalaludin atau masyhur dengan sebutan Mbah Lowo Ijo. Konon, julukan Lowo Ijo merujuk pada kebiasaan Kyai Jalaludin berkholwat di dedaunan dan ranting-ranting pohon. Sumber setempat mengatakan bahwa Kyai Jalaluddin merupakan murid Sunan Bonang. Pesantren Cangaan masyhur dengan kajian ilmu Tauhid. Ajaran Kyai Jalaluddin tentang tauhid khususnya penjabaran kalimat Laa Ilaaha Illa Allah dan sifat 3 (wajib, jaiz dan muhal) dibukukan dalam kitab Mufidul Islam. Kitab ini dibaca dan menjadi kajian santri Cangaan secara turun temurun. Menurut info setempat (portal terafiliasi ke pesantren Cangaan), trimurti Gontor pernah bertabarruk ilmu di Cangaan, walau info ini belum terkonfirmasi pada keluarga Gontor. Namun jejak Kyai Mansur mondok di Cangaan, menjadi jalur yang menghubungkan Gontor, Josari dan Cangaan baik langsung maupun tidak. Dari Cangaan Bangil, Kyai Mansur memperluas cakrawala pengetahuan di kota Mekah. Langkah ini ditempuh Kyai Mansur, sebagai bentuk tabarrukan ilmu dan meretas sanad keilmuan lebih luas seperti yang dilakukan oleh kedua gurunya,
Peningkatan Layanan Digital Library UNIDA Gontor Berkat Kerjasama dengan PT. PNM Madiun
Pada Kamis, 19 Desember 2024, Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) menyelenggarakan acara yang menandai dimulainya peningkatan layanan perpustakaan digital melalui kerjasama dengan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Madiun. Acara ini dihadiri oleh Kepala Perpustakaan UNIDA Gontor Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A., MLS, dan Kepala PT. PNM Madiun, serta staf Perpustakaan UNIDA Gontor, yang turut berperan dalam proses transformasi digital ini. Dalam rangka mendukung Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT. PNM Madiun memberikan bantuan berupa perangkat komputer dan printer untuk memperkuat layanan perpustakaan digital UNIDA Gontor. Barang yang diberikan meliputi 1 Unit PC AIO (All-In-One) Asus yang akan digunakan untuk mengakses berbagai sumber daya digital, serta 1 Unit Printer Epson yang mendukung kebutuhan cetak dokumen. Dengan bantuan ini, diharapkan proses layanan perpustakaan menjadi lebih cepat dan efisien bagi seluruh sivitas akademika. Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A., MLS, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. “Digitalisasi perpustakaan adalah langkah yang sangat penting dalam mendukung transformasi pendidikan yang lebih modern dan efektif,” ujarnya. Beliau berharap kerjasama ini akan mendorong pengembangan sistem pendidikan berbasis teknologi yang lebih unggul di UNIDA Gontor. Pihak Perpustakaan UNIDA Gontor menyambut baik bantuan yang diberikan dan berkomitmen untuk terus bekerjasama dan berkelanjutan dalam mengembangkan layanan perpustakaan digital yang lebih baik. Dengan adanya perangkat PC AIO Asus dan Printer Epson ini, diharapkan dapat semakin memperkuat fasilitas dan kualitas pembelajaran di UNIDA Gontor, serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi kemajuan dunia pendidikan. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Meetup SLiMS & Seminar Literasi: Membangun Critical Minds Melalui Literatur Perpustakaan
Pada Jumat, 6 Desember 2024, Perpustakaan UNIDA Gontor dengan bangga mempersembahkan acara “Meetup SLiMS & Seminar Literasi: Membangun Critical Minds Melalui Literatur Perpustakaan.” Acara ini dirancang untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis dan analitis peserta dengan memanfaatkan literatur yang tersedia di perpustakaan. Seminar literasi ini akan dibawakan oleh Ibu Ayu Wulansari, A.MD, S.Kom, M.A., dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo sekaligus Kepala Perpustakaan di institusi tersebut. Dalam sesi ini, Ibu Ayu akan membagikan wawasan tentang pentingnya literasi dalam membangun kemampuan berpikir kritis serta cara-cara efektif memanfaatkan berbagai jenis literatur yang tersedia di perpustakaan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian. Acara ini akan dibuka oleh Kepala Perpustakaan UNIDA Gontor, Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A, MLS. Dalam sambutannya, Ustadz Syamsul akan menyampaikan pentingnya perpustakaan sebagai pusat literasi dan inovasi, serta peran perpustakaan dalam mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Setelah sesi seminar, acara akan dilanjutkan dengan Meetup SLiMS (Senayan Library Management System), sebuah sistem manajemen perpustakaan yang telah diimplementasikan di UNIDA Gontor. Sesi ini akan memberikan wawasan mendalam tentang fitur-fitur SLiMS yang dapat mempermudah pengelolaan koleksi perpustakaan serta meningkatkan aksesibilitas informasi bagi pengguna. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para praktisi perpustakaan tentang tantangan dan solusi dalam pengelolaan literatur di era digital. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru dan memotivasi peserta untuk lebih aktif dalam memanfaatkan sumber daya perpustakaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Acara ini diharapkan dapat menjadi platform bagi peserta untuk memperluas wawasan mereka tentang literasi dan teknologi perpustakaan. Dengan menghadirkan pembicara berpengalaman dan sesi interaktif, Perpustakaan UNIDA Gontor berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan literasi dan keterampilan berpikir kritis di era digital. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Seminar Inspiratif: Perpustakaan sebagai Gerbang Ilmu dan Kebiasaan Membaca
Pada tanggal 15 November 2024, Perpustakaan Gontor Putri 1 Mantingan dengan bangga menyelenggarakan seminar bertajuk “Membangun Kebiasaan Membaca: Mengenal Perpustakaan sebagai Gerbang Ilmu.” Seminar ini bertujuan untuk memperkuat minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat umum, sekaligus mengenalkan berbagai sistem dan layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan modern. Acara ini dibuka dengan paparan mendalam mengenai pentingnya membaca sebagai fondasi pengetahuan dan kemajuan. Para peserta diajak untuk memahami bagaimana perpustakaan bisa menjadi pintu gerbang ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Berbagai koleksi yang dimiliki perpustakaan, mulai dari buku fisik, ebook, hingga jurnal internasional, diperkenalkan sebagai sumber daya utama untuk menggali informasi dan memperluas wawasan. Dalam sesi kedua, peserta mendapatkan penjelasan mengenai sistem perpustakaan yang canggih, termasuk penggunaan Online Public Access Catalog (OPAC) dan repository digital. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mencari dan mengakses berbagai koleksi perpustakaan, baik secara online maupun offline. Fasilitas ini dirancang untuk mempermudah akses informasi dan mendukung kegiatan belajar-mengajar. Layanan Perpustakaan UNIDA Gontor juga mencakup berbagai fitur menarik. E-Resources seperti OPAC menyediakan katalog akses publik online yang memudahkan pencarian koleksi. Repository digital menjadi basis data karya ilmiah yang dapat diakses secara luas. E-Book UNIDA menawarkan koleksi ebook resmi, sementara Digilib Apps menyediakan aplikasi untuk akses melalui perangkat desktop dan mobile. Dalam kategori jurnal, tersedia UNIDA Journal yang memuat publikasi jurnal dari UNIDA dan langganan jurnal internasional dengan empat subjek utama. Selain itu, koleksi intelektual Gontor, Universitaria, menyimpan warisan intelektual penting dari Gontor. Layanan ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses informasi dan memperkaya literasi. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Sinergi Akademis: MoU Perpustakaan Nasional RI dan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Wilayah Jawa Timur
Ceremonial Penandatanganan Naskah Kesepahaman Bersama (MoU) antara Perpustakaan Nasional RI dan Pengurus Tinggi Anggota FPPTI Jawa Timur Pada Rabu 28 Agustus 2024, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) secara resmi menandatangani Naskah Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Pengurus Tinggi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Wilayah Jawa Timur. Acara penting ini berlangsung di Vanda Gardania Hotel, Trawas Mojokerto, dan dihadiri oleh perwakilan dari 80 perguruan tinggi anggota FPPTI Jawa Timur, termasuk UNIDA Gontor. Penandatanganan MoU ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat kerjasama antara lembaga-lembaga perpustakaan perguruan tinggi di wilayah tersebut serta dengan Perpusnas. UNIDA Gontor, yang diwakili oleh UPT Perpustakaan UNIDA Gontor, turut berperan penting dalam acara tersebut. Perwakilan UNIDA Gontor, Alfian Haris, S.IP dan Muhamad Tuafiq Riza, S.Kom, hadir sebagai saksi mewakili pimpinan perguruan tinggi dan peserta penandatanganan MoU, menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung pengembangan perpustakaan dan sumber daya informasi di tingkat regional. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, memperluas akses informasi, dan memperkuat jaringan akademis di seluruh Jawa Timur. Acara ini tidak hanya menandai penandatanganan MoU tetapi juga diiringi dengan seminar yang mengangkat tema “Pustakawan Inovatif dan Kolaboratif: Membangun Dampak Positif bagi Institusi dan Masyarakat”. Seminar ini menghadirkan berbagai pembicara ahli yang membahas bagaimana pustakawan dapat berperan lebih inovatif dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan modern. Diskusi ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana pustakawan dapat memanfaatkan teknologi dan strategi kolaboratif untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap institusi dan masyarakat. Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam pengembangan perpustakaan di perguruan tinggi serta membuka peluang lebih luas untuk kerjasama dan inovasi di masa depan. Dengan adanya dukungan dari Perpusnas dan partisipasi aktif dari 80 perguruan tinggi anggota FPPTI Jawa Timur, termasuk UNIDA Gontor, langkah ini akan memperkuat fondasi dan meningkatkan kapasitas perpustakaan dalam menyediakan layanan informasi yang berkualitas bagi komunitas akademis dan masyarakat luas. Dengan langkah ini, diharapkan akan terjadi transformasi signifikan dalam pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi dunia akademis dan masyarakat luas. Penandatanganan MoU ini menjadi simbol komitmen bersama untuk memperkuat sumber daya informasi, meningkatkan kapasitas perpustakaan, dan mendorong inovasi yang akan mendukung kemajuan pendidikan di Jawa Timur dan sekitarnya. Semoga kerjasama ini membuka jalan bagi lebih banyak inisiatif kolaboratif dan membangun masa depan yang lebih cemerlang dalam dunia perpustakaan dan pendidikan di Indonesia. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Cara Menghilangkan Trauma Sakit Hati dan Menemukan Ikigai Baru: Petualangan Menuju Kesembuhan
Pernahkah kita merasa seakan hidup ini terasa hampa, ketika cinta yang kita tanamkan dengan sepenuh hati akhirnya hanya berbuah pahit? Sesungguhnya, kita tidak sendiri dalam perasaan ini. Mari kita berjalan bersama dan membahas cara yang tepat menghilangkan trauma sakit hati dari konsep IKIGAI. Mengenal Ikigai: Kunci Menuju Keselarasan Hidup Sebelum memasuki pembahasan utama tentang cara menghilangkan trauma sakit hati, kita perlu memahami apa itu IKIGAI. Dalam perjalanan hidup yang sering kali sulit, konsep Ikigai hadir sebagai pemandu yang membawa kita ke arah keselarasan hidup. Ikigai berasal dari bahasa Jepang, yang dapat diartikan sebagai “alasan untuk bangun pagi.” Ini adalah kombinasi dari empat elemen kunci: Passion (Kecintaan), Vocation (Keahlian), Profession (Pekerjaan), dan Mission (Misi). Passion (Kecintaan): Cintailah diri sendiri sebelum mencintai yang lain. Temukan apa yang membuat hati kita berdebar, apa yang membuat kita merasa hidup. Jangan takut untuk mengeksplorasi hobi dan aktivitas yang selama ini terpendam. Vocation (Keahlian): Poin kedua dalam IKIGAI adalah pengetahuan tentang apa keahlian yang kita miliki? Dalam mencari ikigai baru, kita harus memahami apa yang bisa kita lakukan dengan baik. Keahlian ini akan menjadi pondasi bagi langkah-langkah selanjutnya. Jdi, pastikan kita mengatahui keahlian kita Profession (Pekerjaan): Sejauh ini, pekerjaan apa yang membuatmu bangun setiap pagi? Identifikasi pekerjaan yang dapat memanfaatkan keahlian dan memenuhi passionmu. Lakukan langkah pertama dalam menciptakan ikigai baru. Poin ini sangat penting untuk kita sadari jika hendak masuk ke dunia kerja. Tapi, jangan melupakan poin trakhir berikut. Mission (Misi): Dunia ini membutuhkan peran setiap orang dari kita. Apa yang dapat kita berikan kepada orang lain? Temukan misi hidup, apa yang dapat menjadi kontribusimu pada dunia. Ini akan memberikan makna lebih pada perjalananmu. Poin ini sangat penting, karena hal ini dapat membuat kita terhindar dari individualisme. Keempat poin dalam konsep IKIGAI harus kita temukan. Memang kadang tidak mudah menemukannya. Tapi sulit bukan berarti tidak mungkin kan? Oleh karena itu, jangan pernah merasa frustasi dalam menemukan ikigai kita. Selain itu, Keempat poin itu harus berjalan selaras dan seimbang. Dengan itu, kita akan merasakan kehidupan yang lebih bermakna dan memiliki arah. Pada intinya kebahagiaan tidak sulit untuk kita capai. Sekarang, mari kita masuk ke pembahasan utama kita, tentang cara menghilangkan trauma sakit hati dengan konsep IKIGAI. Langkah Menghilangkan Trauma Sakit Hati dengan Konsep Ikigai Menerima Perasaanmu: Sebelum kita melangkah menuju ikigai baru, mari kita menerima perasaan sakit hati ini. Seperti melabuhkan perahu di tengah badai, terkadang kita harus mengakui gelombang kesedihan sebelum bisa melanjutkan perjalanan. Menemukan Dukungan: Jangan pernah ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan profesional. Berbicaralah tentang perasaanmu. Terkadang, berbagi beban dapat membuatmu merasa lebih ringan. Pentingnya Self-Care: Dalam perjalanan mencari ikigai baru, jangan lupakan dirimu sendiri. Beri dirimu waktu untuk beristirahat, melakukan hal-hal yang kamu nikmati, dan merawat tubuhmu dengan baik. Petualangan Mencari Ikigai Baru Mari kita bayangkan hidup ini sebagai buku besar yang belum selesai. Setiap laman baru adalah peluang untuk memulai kisah baru. Dalam pencarian Ikigai, mari kita menciptakan bab baru yang penuh dengan warna dan makna. Dalam perjalanan mencari ikigai baru, penting untuk tidak melupakan diri sendiri. Saat merangkai elemen-elemen konsep Ikigai, seperti passion, vocation, profession, dan mission, berikan diri kita waktu untuk merawat jiwa dan tubuh. Temukan kegembiraan dalam momen-momen kecil yang menyenangkan hati sebagai bagian dari passion. Asah keahlianmu dengan mengeksplorasi bidang yang kita geluti, dan jangan lupakan pentingnya beristirahat untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi. Dalam mengejar misi hidup yang bermakna, perhatikan kesehatan tubuh melalui olahraga, meditasi, dan istirahat yang cukup. Keseluruhan, dalam konsep Ikigai, keberlanjutan perjalanan mencari makna hidup sangat tergantung pada bagaimana kita merawat dan menyeimbangkan diri kita sendiri. Sebagai pelaku perjalanan menuju ikigai, perlu diingat bahwa prosesnya bukanlah perlombaan, melainkan sebuah perjalanan yang membutuhkan kelembutan dan perhatian terhadap diri sendiri. Cara ini dapat membantu kita dalam menghilangkan trauma sakit hati. Gambaran Singkat Cara Menghilangkan Trauma Sakit Hati dengan Konsep IKIGAI Sebelum berpisah, izinkan saya memberikan sedikit ilustrasi tentang cara menghilangkan trauma sakit hati dengan konsep IKIGAI yang saya pelajari dai buku berjudul “The book of IKIGAI” Karya Ken Mogi, P.Hd Bayangkan hidupmu sebagai lukisan yang belum selesai. Setiap siksaan hati adalah sapuan kuas yang membentuk karya seni hidupmu. Sekarang, mari kita bersama-sama menentukan palet warna baru untuk melukis ikigai kita. Bayangkan hidupmu sebagai kanvas yang kosong, menanti sentuhan kuas tak terlihat untuk membentuknya menjadi lukisan yang indah. Dalam setiap siksaan hati, kita bisa melihatnya sebagai sapuan kuas, lembut namun kuat, yang membentuk detail-detail yang membuat kisah hidup kita unik. Setiap warna pada palet kehidupan adalah pengalaman, baik yang manis maupun pahit, yang menyumbang pada keindahan keseluruhan lukisan. Siksaan hati, seolah-olah menjadi katalisator bagi transformasi kita, memberikan dimensi baru pada lukisan yang kita ciptakan. Seperti halnya pematang sawah yang bertemu air hujan, begitu juga kita, tumbuh dan berkembang melalui pengalaman-pengalaman yang terkadang menyakitkan. Kini, saat kita duduk bersama di galeri jiwa kita, mari bersama-sama menggenggam palet warna baru. Terkadang, warna-warna yang tak terduga muncul dari dalam diri, mencerahkan kanvas dengan kejutan yang menggembirakan. Seperti kata-kata dalam puisi Goenawan, “Kejutan adalah saudara kandung keajaiban.” Pilihlah warna yang mewakili passion, vocation, profession, dan mission dalam hidupmu. Sebagai seorang seniman yang memahami keindahan, Goenawan Mohammad mungkin akan mengatakan, “Lukisan terindah adalah yang dilukis dari hati, dengan palet warna yang mencerminkan keberanian dan kejujuran dirimu.” Lukisan ikigai kita terus berkembang, dan kita adalah pelukisnya. Dalam setiap goresan dan coretan, kita menciptakan kisah hidup yang menginspirasi. Seperti puisi Goenawan yang melambangkan kehidupan sebagai perjalanan panjang, kita bersama-sama melangkah menuju horison yang penuh makna, dan di sana, kita menemukan ikigai kita yang sejati. Seperti burung Phoenix yang bangkit dari abu, begitu juga kita bisa bangkit dari kepedihan. Trauma sakit hati adalah batu loncatan menuju evolusi diri, pemuda. Terkadang, kita harus jatuh agar bisa terbang lebih tinggi.
Tips dan Cara Menghilangkan Stres dengan Filosofi Stoik
Cara menghilangkan stress dan cemas – Stres dan cemas adalah dua emosi yang umum dialami oleh manusia. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau hubungan yang tidak sehat. Cemas, di sisi lain, dapat disebabkan oleh faktor genetik, pengalaman traumatis, atau kecemasan yang diinduksi oleh stres. Stres dan cemas yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, insomnia, gangguan pencernaan, dan bahkan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara untuk mengatasi stres dan cemas. Salah satu cara yang dapat dicoba adalah dengan menerapkan konsep filsafat stoik. Filsafat stoik mengajarkan bagaimana menjalani hidup dengan tenang dan bahagia, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa cara menghilangkan stres dan cemas dengan menggunakan konsep filsafat stoik. Saya akan menggunakan sudut pandang filsafat dan psikologi untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam. Filsafat Stoik: Pengertian dan Konsep Dasar Stoikisme adalah salah satu aliran filsafat Yunani kuno yang masih relevan hingga saat ini. Filsafat ini mengajarkan tentang pentingnya menjalani hidup dengan tenang dan bahagia, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Filsuf stoik percaya bahwa dunia ini adalah tempat yang penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, penting untuk belajar menerima apa yang terjadi, baik yang baik maupun yang buruk. Filsafat stoik juga mengajarkan tentang pentingnya fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di dunia, tetapi kita dapat mengendalikan bagaimana kita menanggapinya. Cara Menghilangkan Stres dan Cemas dengan Filsafat Stoik Berikut adalah beberapa cara menghilangkan stres dan cemas dengan menggunakan konsep filsafat stoik: 1. Terimalah apa yang terjadi Salah satu konsep dasar stoikisme adalah menerima apa yang terjadi. Ini berarti kita tidak perlu melawan kenyataan, tetapi menerimanya apa adanya. Misalnya, jika kita mengalami kegagalan dalam suatu hal, kita tidak perlu marah atau kecewa. Kita harus menerima kegagalan tersebut sebagai bagian dari kehidupan. 2. Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di dunia. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Misalnya, jika kita khawatir tentang masa depan, kita harus fokus pada apa yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri. Kita tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan.
Dorong Realisasi Jejaring Internasional, Perpustakaan UNIDA Gontor Menerima Kunjungan Pustakawan UPSI Malaysia
Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor pada hari Rabu, 21 Februari 2024 menerima kunjungan tamu dari Perpustakaan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Kunjungan ini disambut langsung oleh kepala Perpustakaan, Ustadz Syamsul Hadi Untung dengan didampingi pustakawan dan beberapa staff perpustakaan. Tamu dari Malaysia yaitu Bapak Raja Ahmad Shalaby Raja Hassan. merupakan pustakawan dan dosen di Universitas Pendidikan Sultan Idris. Kunjungan ke perpustakaan ini merupakan kunjungan hari ke dua setelah pada hari pertama beliau bertemu secara resmi dengan jajaran pimpinan Universitas Darussalam Gontor. Kunjungan ke perpustakaan Universitas Darussalam Gontor merupakan salah satu kunjungan dari beberapa rangkaian kunjungan lain yang akan dilaksanakan di lingkungan Universitas Darussalam Gontor. Selama acara berlangsung, kedua perpustakaan melakukan sharing terkait dengan tata kelola dan layanan perpustakaan, juga mendiskusikan beberapa hal yang menjadi kekhasan masing-masing. Perpustakaan UPSI sangat tertarik dengan konsep volunteering yang diterapkan oleh perpustakaan Universitas Darussalam Gontor dimana mahasiswa aktif dilibatkan sebagai volunteer untuk membantu kinerja perpustakaan. Kegiatan penulisan artikel juga menjadi salah satu point of interest yang nantinya akan diusahakan untuk bisa diadaptasi oleh Perpustakaan UPSI. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini, Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai berbagai layanan di UPSI yang memiliki 2 perpustakaan dengan tipe yang berbeda di kampus yang berbeda pula. Karena seperti kita ketahui, UPSI memiliki 2 kampus yang terpisah yaitu Kampus Sultas Abdul Jalil Shah (KSJAS) yang terletak di Tanjong Malim, Perak dan Kampus Sultan Azlan Shah (KSAS) yang terletak di Proton City. Perpustakaan yang berada di Kampus KSJAS merupakan perpustakaan konvensional yang keseluruhan koleksinya berupa koleksi fisik sedangkan perpustakaan di Kampus KSAS seluruh koleksinya adalah koleksi digital dan menjadi perpustakaan rujukan bagi banyak lembaga/institusi baik dari dalam maupun luar Malaysia . Momen kunjungan ini merupakan awal terbukanya peluang kolaborasi perpustakaan dalam level yang lebih luas. Dengan mengusung semangat berwawasan global maka jejaring internasional merupakan satu langkah strategis untuk mendukung Universitas Darussalam Gontor menjadi World Class University Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza
Melangkah ke Masa Depan: Kunjungan Benchmarking Perpustakaan UNIDA Gontor di Perpustakaan Nasional Indonesia untuk Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada hari Rabu, tanggal 7 Februari 2024, telah dilaksanakannya kunjungan benchmarking antara Perpustakaan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) dan Perpustakaan Nasional Indonesia. Acara ini diadakan di Perpustakaan Nasional Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh tim perpustakaan UNIDA Gontor yang dipimpin oleh Kepala Perpustakaan, Al-Ustadz H. Syamsul Hadi Untung, M.A, M.LS, serta tim perpustakaan Perpustakaan Nasional Indonesia. Turut hadir pula para staf perpustakaan dari kedua institusi. Kunjungan ini menjadi ajang untuk saling bertukar informasi, pengalaman, dan ide-ide inovatif terkait manajemen perpustakaan, pengelolaan koleksi, pelayanan kepada pengguna, teknologi informasi, dan berbagai aspek penting lainnya yang berkaitan dengan kemajuan perpustakaan di era digital ini. Salah satu momen menarik dari acara ini adalah sesi diskusi panel yang sangat dinamis dan inspiratif. Para peserta dengan antusias berbagi pengalaman serta memberikan masukan yang berharga untuk kemajuan kedua perpustakaan ini. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk mempererat hubungan antara UNIDA Gontor dan Perpustakaan Nasional Indonesia dalam hal kerjasama dan kolaborasi di bidang perpustakaan. Sebagai institusi pendidikan tinggi dan perpustakaan nasional yang memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, kerjasama ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang besar bagi kedua belah pihak dan juga bagi dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan kunjungan benchmarking antara UNIDA Gontor dan Perpustakaan Nasional Indonesia ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia, serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaannya. Creator & Editor : Muhamad Taufiq Riza