Oleh  : Suniyyah Puspita Sari
Teringat malam ketika kutatap sosokmu dari jeda pintu kamar
Kau mengurai malam dengan syahdu peraduan
Sengguk dan air matamu menahan egoku tuk kembali terpejam
Aku menikmati bayangmu yang bersujud pada Tuhan
Sadarku, kau sedang bergejolak dalam dunia yang kejam
Namun peran ayah menuntutmu tuk selalu berjuang
Malam itu aku paham
lukisan senyum di wajahmu hanya sebuah kepalsuan
Ayah, walau tak sebanyak ucap yang ibu keluarkan
Tingkah lakumu tlah mengajariku banyak hal
Agar kelak menjadi perempuan tangguh nan penyayang
Ayah tahukah kau? rinduku teramat dalam
Pada hangatmu bangunkanku tiap pagi
Pada pelukan sebelumku berangkat sekolah
semua hal itu tak ku dapati di alam perantauan
Ayah….
jangan lekas pergi dari dunia ini
ku ingin kau mendampingi seluruh fase kehidupanku
agarku lukis indah di kanvas kehidupanmu
Â
Â
Dad, I love you more than the word could describe!!!
Catatan Penting:
Puisi ini bercerita mengenai seorang anak perempuan yang teringat akan sosok ayahnya di rumah yang sedang bersimpuh dalam sujud malamnya. Baginya, ayah merupakan sosok panutan yang tak banyak bicara namun perilakunya mengajarkan banyak hal.
Di mulai dari cara berjuang, menyimpan kesedihan, bertanggung jawab, hingga cara melimpahkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Semua hal itu merupakan cara ayah berjuang yang tak perlu banyak kosa-kata, namun melalui pembuktian yang nyata.
Â
1 Comment
Your comment is awaiting moderation.
This article opened my eyes, I can feel your mood, your thoughts, it seems very wonderful. I hope to see more articles like this. thanks for sharing.
Your comment is awaiting moderation.
I don’t think the title of your enticle matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the enticle. https://www.binance.com/en/register?ref=P9L9FQKY
[…] Baca juga “Ayah“ […]