Direktur Perpustakaan UNIDA Menjadi Uswah

Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau OSPEK, merupakan suatu agenda wajib dan terpenting bag mahasiswa baru yang hendak mengikuti perkuliahan di suatu Universitas atau perguruan tinggi. Agenda ini biasanya dilakukan di dalam kamps dalam kurun waktu tertentu.


Universitas Darussalam Gontor memiliki keunikan dari perguruan-perguruan tinggi lain, diantaranya yaitu: kampus perkuliahan tersebar di beberapa daerah, UNIDA memiliki 1 kampus pusat yang berada di Siman, Ponorogo Jawa Timur dan 6 kampus cabang yang bertempat di beberapa daerah. Yaitu : ponorogo jawa timur, Kediri jawa timur, magelang jawa tengah, dan mantingan jawa timur. Sedangkan pelaksanaan ospek sendiri diadakan secar mandiri oleh kampus-kampus cabang


Pengerahuan mengenai keperpustakaan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh para mahasiswa baru. Hal ini bertujuan agar mahasiswa baru dapat menguasai segala hal yang berkaitan dengan pencarian referensi teritama referensi yang disediakan di perpustakaan. KH Syamsul Hadi Untung MA.MLs., selaku direktur perpustakaan pusat UNiversitas Darussalam Gontor mendapatkan amanah untuk mengisi setiap sesi tentang keperpustakaan di seluruh kampus UNIDA pusat maupun cabang. Ospek yang berlangsung selama 1 minggu memaksa direktur pusat perpustakaan harus pulang pergi ke luar kota guna mengisi sesi pengenalan keperpustakaan .


Direktur perpustakaan menyelesaikan seluru seminatr dalam 5 hari tepatnya Sejak selasa,23 juni 2020 sampai dengan sabtu 27 juni 2020 beliau menghabiskan hari-harinyanya di perjalanan demi bertemu dan mengisi seminar di hadapan mahasiswanya secara langsung pada acara ospek yang diselenggarakan oleh kampus-kampus cabang. Beliau mengisi seluruh seminar ospek dengan di damping salah satu staf dan juga selaku tenaga IT di  Perpustakaan Pusat UNIDA, Muhammad Ibrahim atau sering disapa Boim.


direktur perpustakaan unida


Seminar yang diadakan oleh panitia ospek terdiri dari 2 sesi, sesi pertama diisi oleh Direktur Perpustakaan Pusat dengan berbagai macam pebgetahuan mengenai penumbuhan minat baca, kiat-kiat menjadi seorang mahasiswa yang unggul dan berprestasi serta berbagai nasehat sebelum menjalani masa perkuliahan bagi seluruh mahasiswa baru dan sesi kedua diisi oleh Boim dengan membawakan materi mengenai system keperpustakaan UNIDA dan pencarian referensi online maupun Ofline.


Boim menunjukkan rasa salutnya atas segala usaha yang dilakukan direktur perpustakaan yang sudah cukup sepuh dan diberi amanah  untuk mengisi setiap kesempatan dalam sesi perkenalan kampus tanpa meminta sesorangpun untuk menggantikannya. “saya sendiri merasa malu jika harus mengeluh atas rasa lelah yang saya rasakan. Beliau saja dengan usia yang sudah sepuh masih mau dan ingin mengisi selruh sesi tentang keperpustakaan yang diadakan oleh kampus dalam rangka pengenalan kampus” tuturnya selepas menghadiri dan mengisi ospek pada salah satu kampus cabang yaitu kamps UNIDA yang bertempat di pondok modern Darussalam Gontor mlarak, ponorogo dan merupakan kampus terakhir yang terdapat dalam jadwal seminar keperpustakaan selama masa ospek.


Pada hari prtama (selasa 23/6/2020) beliau mengisi seminar keperpstakaan di UNIDA Kampus pusat Siman, Ponorogo dan merupakan awal perjalanan untuk menghadiri seluruh kegiatan ospek di kampus-kampus cabang.pada hari kedua (Rabu,24/6/2020), beliau meneruskan perjalanannya ke kampus UNIDA Magelang, Jawa Tengah. Hari ketiga (Kamis,25/6/2020),beliau mendapat panggilan untuk mengisi seminar di UNIDA kampus Mantingan Jawa Timur. Hari keempat (Jumat, 26/6/2020) beliau mendapatkan 2 jadwal seminar yang diadakan di UNIDA kampus putra di Gurah, Kediri Dan Kampus Putri Kandangan, Kediri. Dan pada hari terakhir (Sabtu,27/6/2020), serta  menjadi penutup dari seluru perjalanannya, beliau mengisi seminar Ospek di kampus Robitoh yang bertepatan di pondok modern Gontor Pusat Ponorogo.


Boim, staf perpustakaan yang mendampingi direktur dalam setiap perjalanan dan menjadi pembicar kedua di setiap seminar, mengatakan sagala usaha yang dilakukan oleh bapak direktur dngan usia yang sudah cukum sepuh  untuk hadir jauh-jauh dari kediamannya tidak lain adalah guna memberikan uswah bagi seluruh mahasiswanya bahwasannya amanah harus terus dilaksanakan selagi masih mampu dan msih diberi kesempatan untuk melakukannya.


Begitulah budaya sebuah pondok pesantren, dimana guru haruslah mampu memberikan uswah sebauk mungkin untuk para santinya walau harus mengorbankan banyak hal. Seperti halnya filosofi pondok modern Darussalam Gontor yang berbunyi “ Bondo bahu piker lek perlu sak nyawane pisa” .


Kata-kata itu memiliki makna yang sangat luas dan senantiasa ditanamkan oleh para guru kepada seluruh santrinya. Arti dari kata tersebut adalah “Harta, Usaha, Pikiran kalau perlu nyawa sekalian dikorbankan” kata ini melambangkan rasa ikhlas, kerja keras, dan semangat jihad yang sangat dalam.


Oleh sebab itu tak jarang para tenaga pendidik, dosen, dan seluruh staf rela bekerja sekuat tenaga tanpa harus berharap imbalan. Satu hal yang sering dibicarakan oleh direktur Perpustkaan dalam berbagai kesempatan adalah bahwasannya ketika kita member dengan ikhlas balasan dari Allah Kan lebih besar.


Begitulah sosok ustadz, guru, dan dosen yang harusnya dimiliki oleh satu bangsa yang ingin maju dan memiliki taraf kesejahteraan yang tunggi. Seperti halnya cita-cita Negara INdonesia


 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jelajahi Cakrawala di Perpustakaan!

Kami menyediakan berbagai layanan dan sumber intelektual untuk mendukung berjalannya Tri Dharma Perguruan Tinggi!

Our Services

Digital Library

Open Acces Catalog

Repository

Bebas Pustaka

Journal International

Top Features

Digital Corner

BI Corner

References Room

Scan and Copy Document

Food Court

© 2024 IT UNIDA Library