Fasis, Adakah Tempat untuknya?

Fasisme dan Sorakan Para Pemuda

Sorakan “anti fasis….” Banyak terdengar di kalangan muda mudi bangsa. Diskusi hangat disana sini memperbincangkan perihal sebuah ideologi, landasan hidup, dan sistem politik.

Kiranya itulah diskusi yang selalu menghadirkan kehangatan atau bahkan menyulut api emosi. Bahkan pemuda itu dikatakan aktivis jika obrolannya sekitar politik. Ya, walaupun tidak sepenuhnya benar. Tapi perbincangan mengenai ideologi tak pernah lekang oleh zaman. Salah satunya adalah ideologi fasis yang menyimpan ribuan pertanyaan, trauma, dan misteri.

Lahir dari akibat perang dunia pertama, fasis memberikan sebuah penawaran yang cukup menggiurkan kepada dunia untuk membangun ulang tatanan negara yang rusak akibat perang.

Ideologi Negri Fanatis

Sebuah pandangan yang menjadikan negara dan bangsa sebagai fanatik yang menyeramkan. Mussolini dan Hitler adalah contoh gamblang yang menggambarkan kerasnya pandangan fasis yang serat dengan rasisme.

Teriakan Addolf Hitler di depan rakyat jerman yang terdenganr lantang “Deutschland uber alles” (Jerman diatas Segalanya). Suara itu terdengar sangat tegas hingga kelompok-kelompok konservatif jerman yang kala itu sangat dominan merasa yakin dengan Hitler sebagai penjaga kedaulatan bangsa.

Hal tersebut sebenarnya dilakukan Hitler untuk meraih suara dari kaum konservatif dalam peluncuran undang-undang Enabling Act atau Undang-Undang Kekondusifan) untuk menerbitkan  Undang-Undang tanpa persetujuan Parlemen Kekaisaran jerman.

Pandangan dan ideologi fasis yang menjadikan kepentingan negara diatas segala-galanya hingga menghiraukan kemanusiaa dan melahirkan trauma tersendiri bagi dunia.  Saat itulah teriakan anti fasis menggema di segala penjuru dunia.

Dimana Fasis Berdiri?

Fasis, sebuah istilah yang tak gampang dimaknai atau sekedar didefinisikan. Satu sisi dianggap golongan kanan, lalu di sisi lain dianggap sebagai pikiran kiri. Lalu dimana ideologi fasis berada?

Kaum sosialis yang dikenal sebagai kubu kiri menganggap fasisme merupakan bagian dari golongan kanan, kaum kapitalis dan penguasa. Orang-orang kiri tak mau fasis masuk pada keluarga ideologinya karena fasis tak membela kalangan rakyat, tapi lebihembela negara dan menempatkan rakyat sebagai tingkat kedua

Sedang kubu kanan tak mau mengakui fasis sebagai bagian dari mereka. Fasis dipandang memiliki pandangan revolusioner yang konservatif. Mereka juga dipandang sebagai kelompok reaksioner

Lalu dimana fasis ditempatkan? Apakah fasis merupakan kelompok diluar kedua kubu tersebut? Ataukah fasis adalah sintesis dari keduanya?

Temukan jawabannya dengan berkunjung dan menjelajahi buku-buku perpustakaan.

Selamat berpetualang di Perpus UNIDA Gontor

Mawardi Dewantara
Penulis

2 Comments

  • I may need your help. I tried many ways but couldn’t solve it, but after reading your article, I think you have a way to help me. I’m looking forward for your reply. Thanks.

  • I am a website designer. Recently, I am designing a website template about gate.io. The boss’s requirements are very strange, which makes me very difficult. I have consulted many websites, and later I discovered your blog, which is the style I hope to need. thank you very much. Would you allow me to use your blog style as a reference? thank you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jelajahi Cakrawala di Perpustakaan!

Kami menyediakan berbagai layanan dan sumber intelektual untuk mendukung berjalannya Tri Dharma Perguruan Tinggi!

Our Services

Digital Library

Open Acces Catalog

Repository

Bebas Pustaka

Journal International

Top Features

Digital Corner

BI Corner

References Room

Scan and Copy Document

Food Court

© 2024 IT UNIDA Library