Pernahkah kita merasa seakan hidup ini terasa hampa, ketika cinta yang kita tanamkan dengan sepenuh hati akhirnya hanya berbuah pahit? Sesungguhnya, kita tidak sendiri dalam perasaan ini. Mari kita berjalan bersama dan membahas cara yang tepat menghilangkan trauma sakit hati dari konsep IKIGAI.
Mengenal Ikigai: Kunci Menuju Keselarasan Hidup
Sebelum memasuki pembahasan utama tentang cara menghilangkan trauma sakit hati, kita perlu memahami apa itu IKIGAI.
Dalam perjalanan hidup yang sering kali sulit, konsep Ikigai hadir sebagai pemandu yang membawa kita ke arah keselarasan hidup. Ikigai berasal dari bahasa Jepang, yang dapat diartikan sebagai “alasan untuk bangun pagi.” Ini adalah kombinasi dari empat elemen kunci: Passion (Kecintaan), Vocation (Keahlian), Profession (Pekerjaan), dan Mission (Misi).
Passion (Kecintaan):
Cintailah diri sendiri sebelum mencintai yang lain. Temukan apa yang membuat hati kita berdebar, apa yang membuat kita merasa hidup. Jangan takut untuk mengeksplorasi hobi dan aktivitas yang selama ini terpendam.
Vocation (Keahlian):
Poin kedua dalam IKIGAI adalah pengetahuan tentang apa keahlian yang kita miliki? Dalam mencari ikigai baru, kita harus memahami apa yang bisa kita lakukan dengan baik. Keahlian ini akan menjadi pondasi bagi langkah-langkah selanjutnya. Jdi, pastikan kita mengatahui keahlian kita
Profession (Pekerjaan):
Sejauh ini, pekerjaan apa yang membuatmu bangun setiap pagi? Identifikasi pekerjaan yang dapat memanfaatkan keahlian dan memenuhi passionmu. Lakukan langkah pertama dalam menciptakan ikigai baru. Poin ini sangat penting untuk kita sadari jika hendak masuk ke dunia kerja. Tapi, jangan melupakan poin trakhir berikut.
Mission (Misi):
Dunia ini membutuhkan peran setiap orang dari kita. Apa yang dapat kita berikan kepada orang lain? Temukan misi hidup, apa yang dapat menjadi kontribusimu pada dunia. Ini akan memberikan makna lebih pada perjalananmu. Poin ini sangat penting, karena hal ini dapat membuat kita terhindar dari individualisme. Keempat poin dalam konsep IKIGAI harus kita temukan. Memang kadang tidak mudah menemukannya. Tapi sulit bukan berarti tidak mungkin kan? Oleh karena itu, jangan pernah merasa frustasi dalam menemukan ikigai kita. Selain itu, Keempat poin itu harus berjalan selaras dan seimbang. Dengan itu, kita akan merasakan kehidupan yang lebih bermakna dan memiliki arah. Pada intinya kebahagiaan tidak sulit untuk kita capai. Sekarang, mari kita masuk ke pembahasan utama kita, tentang cara menghilangkan trauma sakit hati dengan konsep IKIGAI.
Langkah Menghilangkan Trauma Sakit Hati dengan Konsep Ikigai
Menerima Perasaanmu: Sebelum kita melangkah menuju ikigai baru, mari kita menerima perasaan sakit hati ini. Seperti melabuhkan perahu di tengah badai, terkadang kita harus mengakui gelombang kesedihan sebelum bisa melanjutkan perjalanan.
Menemukan Dukungan: Jangan pernah ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan profesional. Berbicaralah tentang perasaanmu. Terkadang, berbagi beban dapat membuatmu merasa lebih ringan.
Pentingnya Self-Care: Dalam perjalanan mencari ikigai baru, jangan lupakan dirimu sendiri. Beri dirimu waktu untuk beristirahat, melakukan hal-hal yang kamu nikmati, dan merawat tubuhmu dengan baik.
Petualangan Mencari Ikigai Baru Mari kita bayangkan hidup ini sebagai buku besar yang belum selesai. Setiap laman baru adalah peluang untuk memulai kisah baru. Dalam pencarian Ikigai, mari kita menciptakan bab baru yang penuh dengan warna dan makna. Dalam perjalanan mencari ikigai baru, penting untuk tidak melupakan diri sendiri. Saat merangkai elemen-elemen konsep Ikigai, seperti passion, vocation, profession, dan mission, berikan diri kita waktu untuk merawat jiwa dan tubuh. Temukan kegembiraan dalam momen-momen kecil yang menyenangkan hati sebagai bagian dari passion. Asah keahlianmu dengan mengeksplorasi bidang yang kita geluti, dan jangan lupakan pentingnya beristirahat untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi. Dalam mengejar misi hidup yang bermakna, perhatikan kesehatan tubuh melalui olahraga, meditasi, dan istirahat yang cukup. Keseluruhan, dalam konsep Ikigai, keberlanjutan perjalanan mencari makna hidup sangat tergantung pada bagaimana kita merawat dan menyeimbangkan diri kita sendiri. Sebagai pelaku perjalanan menuju ikigai, perlu diingat bahwa prosesnya bukanlah perlombaan, melainkan sebuah perjalanan yang membutuhkan kelembutan dan perhatian terhadap diri sendiri. Cara ini dapat membantu kita dalam menghilangkan trauma sakit hati.
Gambaran Singkat Cara Menghilangkan Trauma Sakit Hati dengan Konsep IKIGAI
Sebelum berpisah, izinkan saya memberikan sedikit ilustrasi tentang cara menghilangkan trauma sakit hati dengan konsep IKIGAI yang saya pelajari dai buku berjudul “The book of IKIGAI” Karya Ken Mogi, P.Hd
Bayangkan hidupmu sebagai lukisan yang belum selesai. Setiap siksaan hati adalah sapuan kuas yang membentuk karya seni hidupmu. Sekarang, mari kita bersama-sama menentukan palet warna baru untuk melukis ikigai kita.
Bayangkan hidupmu sebagai kanvas yang kosong, menanti sentuhan kuas tak terlihat untuk membentuknya menjadi lukisan yang indah. Dalam setiap siksaan hati, kita bisa melihatnya sebagai sapuan kuas, lembut namun kuat, yang membentuk detail-detail yang membuat kisah hidup kita unik. Setiap warna pada palet kehidupan adalah pengalaman, baik yang manis maupun pahit, yang menyumbang pada keindahan keseluruhan lukisan.
Siksaan hati, seolah-olah menjadi katalisator bagi transformasi kita, memberikan dimensi baru pada lukisan yang kita ciptakan. Seperti halnya pematang sawah yang bertemu air hujan, begitu juga kita, tumbuh dan berkembang melalui pengalaman-pengalaman yang terkadang menyakitkan.
Kini, saat kita duduk bersama di galeri jiwa kita, mari bersama-sama menggenggam palet warna baru. Terkadang, warna-warna yang tak terduga muncul dari dalam diri, mencerahkan kanvas dengan kejutan yang menggembirakan. Seperti kata-kata dalam puisi Goenawan, “Kejutan adalah saudara kandung keajaiban.”
Pilihlah warna yang mewakili passion, vocation, profession, dan mission dalam hidupmu. Sebagai seorang seniman yang memahami keindahan, Goenawan Mohammad mungkin akan mengatakan, “Lukisan terindah adalah yang dilukis dari hati, dengan palet warna yang mencerminkan keberanian dan kejujuran dirimu.”
Lukisan ikigai kita terus berkembang, dan kita adalah pelukisnya. Dalam setiap goresan dan coretan, kita menciptakan kisah hidup yang menginspirasi. Seperti puisi Goenawan yang melambangkan kehidupan sebagai perjalanan panjang, kita bersama-sama melangkah menuju horison yang penuh makna, dan di sana, kita menemukan ikigai kita yang sejati.
Seperti burung Phoenix yang bangkit dari abu, begitu juga kita bisa bangkit dari kepedihan. Trauma sakit hati adalah batu loncatan menuju evolusi diri, pemuda. Terkadang, kita harus jatuh agar bisa terbang lebih tinggi.