Menjadi Manusia yang Terpelajar dalam Berpikir

Berbicara mengenai berpikir, Pramoedya Ananta Toer pernah berkata, “Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan diindahkan? Seseorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.

Itulah arti terpelajar itu.” Siapa sih yang disebut sebagai seseorang yang terpelajar? Semua orang yang pernah mengenyam bangku pendidikan apakah dapat disebut demikian? Mungkin tidak salah 100% persen, tidak benar juga.

Sebagian pendapat mengatakan bahwasanya sosok terpelajar adalah orang yang telah lulus dari suatu lembaga pendidikan dan telah menjalani pelatihan yang komprehensif dalam disiplin ilmu tertentu. Dalam konteks ini seperti pelajar, mahasiswa, guru, dll.

Ada juga yang berpendapat bahwasanya manusia yang terpelajar bukan hanya yang terdapat dalam pengertian yang pertama tapi melingkupi pendidikan yang berasal dari pengalaman hidup yang diperoleh dari kelompok etnis, kelas dan tingkat yang berbeda.

Serupa dengan pendapat di atas, ada juga sebagian yang berpendapat bahwa manusia terpelajar adalah seseorang yang telah memiliki prinsip moral tertentu ketika telah mencapai sesuatu dalam hidupnya baik pengetahuan, budaya dan tekadnya.

Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya orang yang terpelajar tidak hanya mereka yang pintar dalam hal akademis semata, namun juga mereka yang memiliki moral dan kedewasaan yang matang dalam pemikiran dan kelakuannya.

Manusia terpelajar yang didominasi oleh mahasiswa, sering kali mengalami kesalahan berpikir dalam kesehariannya. Makin tahun, kesalahan berpikir semakin berkembang hingga menimbukan banyak sekali kerugian yang terjadi dalam masyarakat Indonesia.

Manusia terpelajar yang seharusnya menjadi pemimpin masa depan malah menjadi bibit-bibit racun yang sudah mulai menyebar, dikarenakan penanaman kesalahan berfikir yang selalu dikonsumsi setiap waktu.

Salah Berpikir

berpikir

Kesalahan berpikir atau dalam Bahasa inggris disebut Logical Fallacy memiliki banyak jenisnya. Namun, terdapat 12 kesalahan berpikir yang secara tidak sadar, sering sekali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Kekeliruan karena membuat generalisasi yang terburu-buru

Contoh: Dia orang Islam, mengapa membunuh. Kalau begitu, orang Islam memang jahat.

2. Kekeliruan karena memaksakan praduga

Contoh: Seorang pegawai datang ke kantor dengan luka goresan di pipinya; Seorang menyatakan bahwa isterinyalah yang melukainya dalam suatu percekcokan karena diketahuinya selama ini orang itu kurang harmonis hubungannya dengan isterinya. Padahal sebenarnya karena goresan besi pagar.

3. Kekeliruan karena menggunakan argument yang berputar

Contoh: Sarjana-sarjana lulusan perguruan tinggi A kurang bermutu karena organisasinya kurang baik. Mengapa organisasi perguruan tinggi kurang baik? Dijawab, karena perguruan tinggi itu kurang bermutu.

4. Kekeliruan karena berganti dasar

Contoh: Dia nanti menjadi guru besar yang cerdas sebab orang tuanya kaya.

5. Kekeliruan karena mendasarkan pada otoritas

Contoh: Pisau cukur ini sangat baik sebab Rudi Hartono selalu menggunakannya

6. Kekeliruan karena mendasarkan diri pada kekuasaan

Contoh: Kamu masih juga membantah pendapatku. Kamu baru satu tahun duduk di bangku perguruan tinggi, aku sudah lima tahun.

7. Kekeliruan karena menyerang pribadi

Contoh: Dia adalah seorang yang brutal. Jangan dengarkan pendapatnya.

8. Kekeliruan karena kurang tahu

Contoh: Sudah berapa kali kamu kemukakan alasanmu tetapi tidak terbukti gagasanku salah. Inilah buktinya bahwa pendapatku benar.

9. Kekeliruan karena alasan terlalu sederhana

Contoh: Kendaraan buatan Honda adalah yang terbaik, karena paling banyak peminatnya.

10. Kekeliruan karena argument yang tidak relevan

Contoh: Pisau silet itu berbahaya daripada peluru. Karena tangan sering teriris oleh pisau silet dan tidak pernah oleh peluru.

11. Kekeliruan karena salah mengambil analogi

Contoh: Saya heran mengapa banyak orang yang takut menggunakan kapal terbang dalam bepergian karena banyak orang tewas diakibatkan oleh kecelakaan pesawat terbang. Kalau begitu sebaiknya orang jangan tidur ditempat tidur, karena hampir semua ornag menemui ajalnya di tempat tidur.

12. Kekeliruan karena mengundang belas kasihan

Contoh: Ketika kamu telat sehari dapam mengumpulkan tugas  mengatakan kepada dosenmu, bahwasanya kamu telah mengerjakan tugas seharian suntuk tanpa tidur dengan berpikir dosenmu akan mentoleransi serta memberikan nilai lebih.

Baca juga Frontliners

 

Editor: Krisna Wijaya

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jelajahi Cakrawala di Perpustakaan!

Kami menyediakan berbagai layanan dan sumber intelektual untuk mendukung berjalannya Tri Dharma Perguruan Tinggi!

Our Services

Digital Library

Open Acces Catalog

Repository

Bebas Pustaka

Journal International

Top Features

Digital Corner

BI Corner

References Room

Scan and Copy Document

Food Court

© 2024 IT UNIDA Library

Verified by MonsterInsights