Sembuh Bukan Sesuatu yang akan Datang dengan Sendirinya
http://unida.gontor.ac.id – Selama ini, ada konsepsi bahwa luka batin akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahwa pada akhirnya kita akan mampu memaafkan orang-orang yang telah menyakiti hati kita. Bahwa trauma kita akan hilang. Bahwa kita akan baik-baik saja. Tapi, itu semua ternyata keliru. Menyembuhkan luka batin bukanlah pekerjaan pasif.
Kita tidak bisa diam dan membiarkan “waktu yang menyembuhkan”. Menyembuhkan luka batin adalah pekerjaan aktif, dan kita harus menyediakan energi, waktu, biaya, dan komitmen untuk sembuh dari luka psikologis yang telah kita tumpuk entah sejak kapan.
Sama seperti luka fisik yang butuh dibersihkan, ditutup, dirawat dan disembuhkan, luka batin juga membutuhkan langkah-langkah pengobatan agar tidak menjadi parah hingga membusuk di dalam diri kita.
Beda Penyakit Beda Obatnya
Setiap luka di fisik membutuhkan penanganan dan perawatan yang berbeda. Jika intervensi yang diberikan tidak tepat, luka di tubuh bisa mengalami infeksi, membengkak, dan menjadi lebih parah. Demikian adanya dengan luka batin. Kita butuh tahu luka apa yang kita miliki dan memahami langkah apa yang tepat untuk menyembuhkannya.”
Isi Resensi:
Sebuah ide dan tulisan yang memberikan pemecahan dan solusi dari permasalahan tersebut menjadi seseuatu yang sangat dicari saat ini. Tulisan yang bisa benar-benar mengerti tentang kondisi hati dan menjadi temen duduk untuk sekedar berbagi kisah dan solusi.
Tepat, ketika mencari semua itu pada buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” serasa mendapat teman curhat dan solusi yang layak dicoba.
Yuk, Baca Bukunya
Buku yang memaparkan tentang bagaimana penjelasan mengenai luka batin dalam perspektif dunia psikologi sendiri, di dalam buku ini kita dapat mengenal lebih dalam jenis-jenis serta berbagai macam bentuk dari luka batin dilengkapi dengan penjelasan yang terperinci dan perbedaan antara satu sama lain.
Di dalam buku ini terdapat berbagai karya dari anggota Pijar Psikologi, mengenai luka batin, dimulai dari pengenalan tentang luka batin, hingga bagaimana cara untuk menyembuhkan luka batin serta cara untuk berdamai dengan diri sendiri pasca penyembuhan luka batin.
Isi buku ini dikemas dengan apik dan menarik serta penjelasan yang runtut sehingga membuat kita tidak bingung hendak memulai dari mana apabila kita ingin berurusan dengan luka batin ini.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh buku ini adalah, walau dengan tebal halaman yang relatif tipis dibandingkan dengan buku-buku psikologi pada umumnya, buku ini sudah termasuk mencakup secara garis besar mengenai luka batin, dan kita juga sudah bisa mengetahui bagaimana cara untuk menyembuhkan dan berdamai dengan luka batin yang ada pada diri kita masing-masing.
Masalah sih, Tapi bukan jadi Kendala kok
Walaupun begitu, ada beberapa hal yang sangat disayangkan. Dengan segala ringkasan serta pembahasan yang telah disajikan oleh buku ini, nasih ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh buku ini, yaitu ada banyaknya kalimat yang dirasa asing oleh kalangan yang tidak familiar. Tapi bagi kalian yang biasa dengan kosakata psikologi bukan jadi masalah. Selamat membaca..
Dengan ranah psikologi, dan juga tidak adanya glosarium yang dapat membantu pembaca untuk memahami kalimat yang dirasa asing tersebut. Sehingga buku ini sedikit sulit untuk dipahami bagi seseorang yang memiliki wawasan yang rendah terhadap hal-hal yang berkaitan dengan psikologi. Tenang, Google menyediakan bantuannya..
semangat ya bacanya……
Baca Juga : Seniman Bodo Amat : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Penulis : Sheila Safir
Editor : Mawardi Dewantara
1 Comment
Your comment is awaiting moderation.
The point of view of your article has taught me a lot, and I already know how to improve the paper on gate.oi, thank you. https://www.gate.io/ja/signup/XwNAU
[…] Obat Luka Batin : Yang Belum Usai, Kenapa Manusia Punya Luka Batin?21/11/2021 […]